Jumat, 08 Januari 2010

Tips dan trik budidaya buah naga di kebun (bag 3)

Tips dan trik budidaya buah naga di kebun (bag 3)
Setelah memposting mengenai Tips dan trik budidaya buah naga di kebun (bag 2),akhirnya sekarang saatnya episode terakhir dari Tips dan trik budidaya buah naga di kebun (bag 3).Agar tidak terlalu panjang dan bertele-tele langsung saja akan saya jelaskan Tips dan trik budidaya buah naga di kebun (bag 3) mengenai penagairan dan pemupukan pada budidaya buah naga.
3. Pengairan
Tanaman buah naga membutuhkan pengairan yang rutin. Walaupun tanaman buah naga membutuhkan tanah pada kondisi yang kering, tetapi untuk memenuhi masa pertumbuhannya tetap diperlukan air untuk membantu reaksi fisiologis dari tanaman buah naga. Air sangat dibutuhkan tanaman untuk membantu menyalurkan unsur hara yang diserap tanaman dari dalam tanah.

Pengairan dilakukan mulai hari ke-10 sesudah penanaman atau sesuai kondisi lahan, apabila terlalu kering tanah harus segera disiram. Penyiraman tidak perlu terlalu banyak atau jangan sampai terendam karena dapat mengakibatkan busuk batang. Frekuensi penyiraman berbeda antara tahap vegetatif dan generatif. Pada tahap vegetatif, penyiraman dilakukan seminggu sekali hingga umur enam bulan. Bila kondisi tanahnya kering atau musim kemarau, frekuensi penyiraman bisa dilakukan 5-7 hari sekali.

Jenis tanah yang baik untuk penyiraman adalah lempung berpasir dan berdebu. Namun yang terpenting adalah harus diperhatikan drainase atau aerasi tanah. Sementara pada tahap generatif buah naga, frekuensi penyiraman dilakukan 10-14 hari sekali. Waktu terbaik untuk melakukan penyiraman buah naga adalah pada pagi hari pukul 06.00 atau sore hari pukul 17.00.

Pada saat tanaman mulai produksi bunga dan buah, penyiraman harus dikurangi agar pertumbuhan tunas baru menjadi lambat dan berhenti. Pengairan tanaman buah naga dihentikan bila sudah tampak tanda-tanda adanya kuncup bunga. Bila ada sekitar 30% populasi tanaman sudah tumbuh kuncup maka pengairan cukup diberikan dua minggu sekali. Bila buah sudah membesar seukuran kepalan tangan walaupun masih hijau sedikit kemerahan pada kulitnya maka pengairan dihentikan hingga buah naga menjadi tua. Tanda buah naga sudah tua adalah ujung dan pangkal buah naga sedikit keriput dan keras.

4. Pemupukan buah naga
Tanaman buah naga merupakan jenis tanaman kaktus yang sangat banyak membutuhkan hara untuk hidupnya, karena itu pemupukan pada buah naga adalah salah satu kegiatan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman buah naga serta kualitas dan produktivitas buah naga Pemberian pupuk harus seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Untuk menghasilkan buah naga yang baik diperlukan unsur hara yang seimbang. Unsur hara ini diperoleh dan disediakan oleh media tumbuhnya berupa tanah. Namun sayangnya ketersediaan unsur hara didalam tanah tidak selamanya sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan tanaman. Oleh karena itu, untuk memenuhi ketersediaan unsur hara dibutuhkan penambahan pupuk.
Jenis pupuk yang diberikan tergantung pada fase pertumbuhan tanaman buah naga tersebut. Bahkan jumlah dan cara pemberiannya berbeda-beda sesuai pertimbangan ekonomis maupun perlakuan terhadap tanaman buah naga. Setiap petani memiliki cara masing-masing dalam melakukan pemupukan pada buah naga disesuaikan dengan kondisi lahan maupun tenaga yang ada. Pemberiannya dilakukan secara bertahap sesuai umur tanaman. Namun pemberian pupuk dapat dilakukan karena tanaman menunjukkan gejala-gejala kekurangan unsur hara tertentu. Untuk artikel gejala kekurangan unsur hara dan penanggulangannya bisa dibaca pada artikel mengenai Permasalahan dan penanggulangannya pada budi daya buah naga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar